|
|
Pengirim | Message |
---|
Rima Newbie
Age : 30 Reputation : 0 Jumlah posting : 159
| Subyek: Detective Harry [Part 1] Sun Sep 30, 2012 10:57 pm | |
| Hallo~~ case pertama saya, mohon bantuannya.. case ini pake konsep novel, silahkan dinikmati~~Setting cerita di London abad 17 atau 18.. o ya, case ini berlanjut..- Spoiler:
Kau merapatkan jaket mantel cokelatmu kemudian kembali menilik mayat di hadapanmu. Seorang pria berbadan gemuk berumur 40-an setinggi 170 cm yang kau kenali sebagai Adamson Ackerley, salah satu bangsawan yang cukup terkenal di London.Dia dikabarkan tewas tadi pagi saat badai salju melanda kota, tapi kau dan kepolisian baru bisa mendatangi rumahnya saat sore hari.Kau kembali mengamati tubuh pria yang tergeletak di lantai marmer kamarnya dengan semangat mengingat bahwa ini adalah kasus pertamamu yang juga berarti tugas pertamamu. Adamson mengalami penusukan di bagian perut secara bertubi-tubi, bagian wajahnya agak memar kebiruan mungkin ia terlibat perkelahian dengan pelaku sebelum pelaku membunuhnya.Kemeja putihnya tampak berantakan dan kau bisa mencium bau alkhohol yang menyeruak dari tubuhnya.
"Siapa yang pertama kali menemukan Mr. Adamson?" Kau mendengar Letnan Edric menanyai beberapa pelayan di rumah itu.
"Sa—saya , sir." seorang pelayan wanita maju ke depan dengan takut. "Tadi pagi pukul 07:00, seperti biasa Mr.Adamson selalu minta dibawakan secangkir kopi hangat dan biskuit kering. Namun ketika saya mengetuk pintunya, ia tidak menjawab.Saya terus mengetuk pintunya selama beberapa menit, namun tidak ada jawaban. Saya berpikir mungkin His Grace belum bangun mengingat pesta yang diadakan tadi malam."
"Tunggu. Pesta?" Secara tak sengaja kau masuk ke dalam pembicaraan mereka. Mr.Adamson mengadakan pesta? Rasanya pantas menjawab pertanyaanmu tentang bau alkohol itu.
Wajah pelayan itu nampak pucat ketakutan entah karena apa, kau mengira ia sedikit terguncang membicarakan kematian tuannya."Ya, Sir. Tadi malam beberapa teman dekat Mr. Adamson merayakan pesta kecil-kecilan. Saya tidak tahu pasti tentang merayakan apa."
"Lanjutkan ceritamu." ujar Edric.
Pelayan itu mengangguk lalu melanjutkan ceritanya."Setelah tidak mendapat jawaban, saya kembali ke dapur. Dan sekitar pukul 07:30 saya kembali membuat kopi dan kembali ke kamar His Grace. Tapi ketika mengetuk, hasilnya sama saja. Tidak ada jawaban. Karena tiga puluh menit lagi Mr. Adamson akan masuk kerja, saya terpaksa membuka pintu kamarnya.Saya memberanikan diri karena pernah suatu hari para pelayan dimarahi gara-gara ia terlambat kerja dan tidak membangunkannya.Waktu itu saya takut sekali dan mengira bahwa mungkin saya akan dipecat gara-gara ketidaksopanan saya, tapi saya berpikir Mr.Adamson tidak akan seperti itu. Oh, maaf sir..saya benar-benar merasakan kehilangan Tuan saya itu. Saat itu saya melihat Tuan saya tergeletak di lantai seperti ini, kemudian saya menjerit dan beberapa pelayan langsung menghampiri saya dan menghubungi polisi." Pelayan itu menyeka air matanya yang jatuh.
“Apakah hanya Anda seorang—oh, maaf Miss. Siapa namamu?”
“Sandy. Sandy Backerel.”
“Miss Backerel, apakah hanya anda seorang yang bertugas mengantarkan kopi setiap hari?”
“Tidak, Sir. Kami memiliki jadwal setiap harinya. Dan kebetulan hari ini, saya yang bertugas.” Kepala pelayan membenarkan cerita Sandy. “Benar, sir. Kami memiliki jadwal yang bertugas mengantar kopi. Selain itu juga tugas mengurus bagian-bagian rumah.”
“Bisakah kami menanyaimu tentang orang-orang yang hadir di pesta itu, Miss Sandy?” tanya Eldric lagi.
“Ada empat orang yang datang ke pesta itu. Yang pertama Mr. Burrel Doyle, Ia tinggal beberapa blok dari sini. Merupakan seorang pengusaha dan teman dekat Tuan saya. Ia sering bermain kemari, terkadang untuk minum teh bersama atau mendebatkan sesuatu. Hanya sampai situ yang saya tahu, Sir. Lalu, Mr. Edmund Forrest seorang bangsawan yang bekerja di Pemerintahan dan istrinya, Daphne Forrest. Kemudian yang terakhir, Mr. Watson Harford yang merupakan rekan kerja Mr.Adamson.”
“Menarik. Kau cukup banyak tahu dari yang kukira.” Ujarmu curiga.
Kemudian Edric memerintahkan anak buahnya mengantarkan jenazah Mr. Adamson untuk diteliti, sementara ia sendiri memanggil ke empat orang yang berada dalam pesta itu. Dan kau mengamati kamar Mr. Adamson yang terlihat rapi. Hanya ada beberapa tumpukan buku dan kertas yang berserak di atas meja kerjanya. Kau melihat lebih dekat lagi dan menyadari bahwa itu hanyalah catatan kerja bagian pemerintahan Mr. Adamson. Kemudian kau membuka laci-laci mejanya yang ternyata berisi surat-surat penting dan peralatan menulis. Kau berjalan menuju jendela dan melihat pemandangan salju yang tertumpuk di bawah. Keadaan kasur dan lemari juga baik-baik saja. Tidak terlihat seperti diacak-acak jika saja pelayan tidak memasuki ruang TKP ini dan membereskannya.
“Apakah ruangan ini masih sama seperti saat kau menemukan Mr.Adamson, Miss Backerel?”
“Ya, Sir. Kepala pelayan menyuruh agar jangan memasuki kamar ini sebelum polisi datang.”
“Bukankah Mr. Adamson memiliki seorang istri dan dua anak perempuan? Kemana mereka?”
“Mrs. Berth Adamson dan kedua anaknya sedang berlibur di Skotlandia, Sir. Mereka pulang kira-kira dua hari lagi.”
Kau melihat ke bawah menatap karpet beludru tebal dengan darah di sekitarnya agak janggal. Kemudian mengangkat ujung karpet itu dan menemukan sepucuk surat yang tampak kusut karena digenggam. Surat itu berisi:
“ Kapan kau selalu ingat kata kuncinya? Aku selalu saja memberitahumu kata kuncinya bahwa ia prima pertama. Kenapa kau selalu lupa? Kemudian bacalah pesan ini: 2.6.40.2.10.38.40.12.2.4.42.24.2 Mungkin kau akan kaget mendengarnya. Tapi itulah pesan dari mereka untukmu.”
Salah satu anak buah Edric menghampirimu dan menyampaikan berita bahwa ke empat tamu pesta Mr. Adamson telah datang.
“Demi Tuhan! Apa yang sebenarnya terjadi pada Mr. Adamson? Padahal baru tadi malam kami merayakan kenaikan jabatannya!!!” histeris Daphne Forest dengan terisak ketika memasuki kamar Adamson.
Kau menghampiri mereka kemudian memperkenalkan diri, “Selamat Sore. Saya Harry Aegelward, detektif. Mungkin kalian telah mendengar kabar dari Letnan Edric tentang Mr. Adamson. Dan saya akan menginvestigasi kalian satu per satu dimulai dari Mr. Forest mungkin?”
“Maaf.” Mr. Doyle menyela, “Bisakah dimulai dari saya? Saya ada urusan yang sangat penting tadi sebelum saya dipanggil ke sini.”
“Oh Tuhan!!! Kau masih saja memikirkan usahamu itu di saat begini, Burrel!!! Apa kau tidak lihat situasi? Teman kita, Adam meninggal!!” teriak kesal Mr. Watson Hafford.
“Ya. Aku tahu itu Mr. Watson!!! Aku sudah cukup berduka karenanya. Sungguh sangat berduka.”
“Jika kau berduka, kenapa kau malah mengurusi usahamu di saat begini?” timpal Mr. Edmund Forrest.
“Kalian ini tidak mengerti!!! Dengan adanya perang yang terjadi di utara sana, para pengusaha sedang kalang kabut mengatasi barang dagangan mereka karena harga yang melonjak!!!Kalian para bangsawan tidak akan mengerti nasib kami sebagai pengusaha!!!”
“Tapi bukan berarti—“
“Cukup.” Kau menengahi mereka. “Mr. Doyle kau yang pertama, sementara yang lain termasuk para pelayan silahkan keluar.”
Ketika semua orang di ruangan sudah keluar, kau memulai pertanyaan sederhana seperti ‘apa yang kau lakukan tadi malam?’
“Tadi malam aku, Mr.Adamson, Mr.Watson, Mr.Edmund dan Mrs. Daphne mengadakan sebuah pesta untuk merayakan kenaikan jabatan Mr.Adamson. Awal mulanya aku menolak undangan dari Mr.Adamson karena semua yang hadir di pesta itu dari kalangan bangsawan sementara aku hanya pengusaha. Tapi Adam memaksaku untuk hadir dan berkata bahwa aku adalah teman baiknya dan harus datang ke pesta itu. Kami hanya bercerita, bersenda gurau dan berminum bersama. Lalu aku pulang duluan sekitar tengah malam. Aku tidak mengingat waktu tepatnya karena saat itu aku mabuk.”
“Bisa kau ceritakan hubunganmu dengan Mr.Adamson dan ketiga orang yang ada di pesta itu?”
“Aku dan Mr. Adamson adalah teman baik. Karena rumah kami cukup dekat, kami jadi sering mengobrol bersama. Ia juga kadang membantu dalam segi modal usahaku. Aku juga mengenal cukup baik Mr.Edmund, karena ia kadang membeli bahan-bahan dapur untuk kerajaan di tokoku. Mrs. Daphne juga kadang mengunjungi tokoku untuk berbelanja bersama para pelayannya. Sementara Mr.Watson, aku tidak cukup dekat dengannya. Aku hanya mengenalnya sebagai teman bangsawan Mr.Adamson yang juga bekerja di bagian Pemerintahan Kerajaan. Aku kurang suka dengaan sifatnya yang tempramen.”
“Maaf, kalau boleh tahu usaha Anda seperti apa? Aku pernah mendengar tentang toko ‘Doyle’ yang menjual wiski tingkat atas, tapi tadi Anda menyebut toko itu menjual bahan dapur. ”
“ Ya. Itu juga tokoku. Aku memiliki dua toko yang cukup besar, yang satu menjual bahan dapur dan yang satu lagi menjual wiski. Mungkin yang paling terkenal memang ‘Doyle’ wiski, karena aku memang memesan wiski-wiski itu dari Skotlandia dan sudah berdiri enam tahun. Sementara toko ‘Doyle’ untuk bahan dapur, aku baru membukanya tahun lalu.” Mr.Doyle melirik jam tangannya dengan cemas, “Maaf, Sir Harry. Waktu saya sudah habis. Jika Anda masih memiliki pertanyaan, Anda bisa menghubungi saya. Dan saya harap Anda dapat memecahkan siapa pembunuh Mr.Adamson. Waktu mendengar kabar kematiannya, saya tidak tahu harus berkata apa. Demi Tuhan, saya sangat kehilangannya. Baiklah, sampai jumpa.”
Kau mengantar Mr. Doyle hingga ke pintu kemudian membungkuk memberi salam perpisahan. Setelah itu memanggil Mr. Watson untuk yang menjadi investigasi selanjutnya. Dan memberi pertanyaan yang sama.
“Mungkin kau sudah mendengar, bila kami berlima mengadakan pesta kecil-kecilan untuk merayakan kenaikan jabatan Adam. Saat itu Burrel membawa wiski terbaik dari tokonya untuk kami. Dan kami memulai pesta dengan mengucapkan selamat kepada Adam. Aku pulang setelah Burrel saat jam 01:00, saat itu aku sedang mabuk dan langsung tertidur begitu sampai rumah.”
“Lalu apa yang terjadi sesaat sebelum kau meninggalkan kediaman Mr.Adam?”
“Mr.Edmund masih bercakap-cakap dengan Mr.Adam dalam keadaaan mabuk. Sementara Mrs.Daphne kelelahan dan tertidur di sofa.”
“Bisa kau ceritakan hubunganmu dengan ke-empat orang di pesta itu?”
“Aku merupakan teman kerja Adam. Kami berdua bekerja dalam bidang yang sama. Awalnya, kami berada dalam pangkat yang sama, namun dalam waktu setahun ia sudah berada di atasku.” Ia tersenyum kecut. “Kemudian aku mengenal Mr. Edmund dari Adam sebagai pegawai Pemerintahan namun dalam bidang yang berbeda. Dari situ aku juga mengenal istrinya, Mrs. Daphne. Dan juga dari Adam, aku mengenal pengusaha sok kaya Burrel itu. Ia selalu membangga-banggakan toko ‘Doyle’ Wiskinya yang terkenal. Terkadang aku muak mendengar ocehannya mengenai wiski seakan ia adalah seorang dewa wiski, padahal dalam beberapa gelas ia sudah mabuk berat. Aku heran mengapa ia memilih wiski sebagai tambang emas usahanya, sementara ia sendiri tidak menyukainya.”
“Oke.Cukup. Kau boleh keluar, Mr.Watson.”
Setelah itu kau memanggil Mr.Edmund dan menanyai hal yang sama.
“Hmmm...tadi malam kami berpesta merayakan kenaikan jabatan Adam hingga larut malam. Seingatku yang pulang terlebih dahulu itu si Burrel, karena aku tahu dari Adam ia bukanlah seorang peminum yang handal. Setelah itu Mr.Watson, padahal kupikir ia juga seorang maniak minum tapi ia sudah berhenti di saat aku dan Adam masih minum. Kemudian ia pulang meninggalkan kami. Aku tidak melihat jam saat aku pulang karena saat itu aku sudah mabuk berat. Mengenai hubunganku, aku dan Adam adalah teman baik. Walaupun kami bekerja dalam bidang yang berbeda, tetapi kami sering bertemu dan mengobrol bersama. Aku sedikit kaget ketika menemukan fakta bahwa Daphne, istriku pernah menjadi gadis simpanan Adam sebelum aku bertemu Daphne dan sebelum Adam bertemu Beth. Terkadang aku cukup cemburu melihat percikan cinta lama di mata mereka. Oh, tapi yang lalu biarlah berlalu. Setelah itu aku mengenal Mr.Watson dari Adam sebagai rekan kerjanya. Dan aku mengenal Mr. Burrel dari tokonya. Seluruh wiski di toko ‘Doyle’ itu benar-benar yang terbaik. Begitu pula dengan toko bahan dapur barunya, kualitasnya sangat bagus. Terkadang aku sering berpergian ke sana untuk memilih sendiri bahan dapur kerajaan.”
Dan interogasi yang terakhir, Mrs. Daphne.
“Tadi malam aku bersama suamiku datang ke undangan Mr.Adamson untuk menghadiri pesta kenaikan jabatan dirinya. Aku tidak cukup mengenal Mr.Watson, tapi aku kenal baik dengan Mr. Burrel. Aku sering pergi ke toko bahan dapurnya maupun toko wiskinya. Aku tidak terlalu suka minum. Jadi tadi malam aku hanya minum segelas hanya sebagai bentuk kesopanan dan segelas itu saja membuatku hampir pingsan. Aku sering bertanya-tanya bagaimana mereka meminum minuman keras itu hingga berbotol-botol. Aku tidak ingat kapan aku pulang, aku hanya ingat ketika aku terbangun aku sudah berada di kasurku. Aku juga kenal Mr.Adamson dengan baik.” Pipi Mrs.Daphne merona merah ketika mengucapkan nama ‘Mr.Adamson’, “Ia bekerja di pemerintahan dengan bidang yang berbeda dari suamiku. Aku mengenalnya bahkan sebelum Edmund mengenalkannya padaku. Tapi sayang, ia sudah meninggal. Aku tidak tahu harus mengatakan apa, padahal tadi malam aku masih bisa melihat wajahnya, Sir. Aku bisa melihat bibirnya tertawa puas dengan pengangkatan jabatannya. Aku tidak mengerti kenapa...” Mrs.Daphne terisak dalam sapu tangannya lalu menangis.
Kau melihatnya dengan iba. Kemudian memanggil semua orang untuk berkumpul di ruangan itu lagi. “Aku ingin bertanya kepada para pelayan. Siapa yang bertugas melayani pesta tadi malam?”
Kepala pelayan angkat bicara, “Tidak ada, tuan. Mr.Adamson menyuruh semua pelayan pergi dan tidur tadi malam.”
“Lalu penjaga, apa kau ingat urutan Tuan dan Nyonya ini pulang saat pesta?”
Salah satu penjaga menggeleng, “Maaf, Sir. Saat itu Mr.Adamson memberikan kami beberapa botol wiski sebagai hadiah dan kami juga meminumnya. Tapi memang seingat saya, Mr.Burrel-lah yang keluar pertama dalam pesta itu. Saya juga melihat ia muntah ke dalam got dulu sebelum naik kereta. Setelah itu Mr.Watson langsung naik ke kereta. Dan terakhir Mr. Edmund dan istrinya yang pingsan.”
“Harry.” Teriak Edric dari luar ruangan dan berlari menuju ke arahmu, “aku sudah mendapatkan hasil otopsi yang menyatakan bahwa ada cukup banyak opium yang masuk ke tubuh Mr. Adamson.”
Menarik, pikirmu. Kemudian kau berbisik kepada Edric untuk meminta ke empat tamu pesta Adamson juga diperiksa.
Beberapa jam setelah itu, hasil laporan menyatakan bahwa tidak ada satupun dari mereka yang mengandung opium di dalam tubuh. Kau menarik diri dari gerombolan polisi dan para tamu serta pelayan, kemudian mengingat-ngingat tentang semua yang terjadi. Kemudian kau menjentikkan jari dan menyadari betapa bodohnya dirimu karena tidak menyadari sang pelaku yang berada di ruangan ini. "Edric, aku tahu siapa pelakunya."
1. Apa arti kode dalam surat yang ditemukan Harry di bawah karpet ruang kamar Mr.Adamson? [0,5 point]SOLVED BY BANDCRASH 0.3 POINT, M 0.2 POINT2. Siapa pembunuh Mr.Adamson? Jelaskan kronologi dan motifnya! [0,5 point] SOLVED BY M 0.5 POINT TOTAL POINT: Bandcrash : 0.3 Point M : 0.7 Point
Terakhir diubah oleh Rima tanggal Tue Nov 27, 2012 10:25 am, total 5 kali diubah |
|
| |
Ard Expectant
Age : 26 Reputation : 5 Jumlah posting : 233 Lokasi : Don't Search Me
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Mon Oct 01, 2012 5:57 pm | |
| 2.60.40.2.10.38.40.12.2.4.42.24.2
mau tanya,berapa lapis ya? |
|
| |
Rima Newbie
Age : 30 Reputation : 0 Jumlah posting : 159
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Mon Oct 01, 2012 6:18 pm | |
| - Ard wrote:
- 2.60.40.2.10.38.40.12.2.4.42.24.2
mau tanya,berapa lapis ya? satu lapis aja.. |
|
| |
Ard Expectant
Age : 26 Reputation : 5 Jumlah posting : 233 Lokasi : Don't Search Me
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Mon Oct 01, 2012 6:42 pm | |
| titiknya itu spasi ato kode juga? |
|
| |
Rima Newbie
Age : 30 Reputation : 0 Jumlah posting : 159
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Mon Oct 01, 2012 7:07 pm | |
| - Ard wrote:
- titiknya itu spasi ato kode juga?
cari tau sendiri aja ya... mudah kok.. |
|
| |
lesi Newbie
Reputation : 0 Jumlah posting : 4
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Tue Oct 02, 2012 7:09 pm | |
| 2------> utk kodenya,,, (ini baru namanya case,,, TOP dah ) |
|
| |
Rima Newbie
Age : 30 Reputation : 0 Jumlah posting : 159
| |
| |
Rabbit_Doubt Case Solver
Reputation : 10 Jumlah posting : 473 Lokasi : Haah?
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Sat Oct 20, 2012 6:39 pm | |
| pelakunya mr.watson bisa di liat dari kata2nya mereka mabuk berat dan gk ada satu pun yang bisa ngeliat jarum jam kecuali si watson kalau dia sampai bisa liat dan ingat jam dia pulang berarti dia gk gitu mabuk kan? motif:cemburu karena pangkat korban naik terus sedangkan dirinya tidak pernah naik menurutku sih mungkin mr watson juga lah yang merancang pesta kecil2an ini pada mr adamson CMIIW |
|
| |
Rima Newbie
Age : 30 Reputation : 0 Jumlah posting : 159
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Sun Oct 21, 2012 8:15 am | |
| - M wrote:
- pelakunya mr.watson bisa di liat dari kata2nya
mereka mabuk berat dan gk ada satu pun yang bisa ngeliat jarum jam kecuali si watson kalau dia sampai bisa liat dan ingat jam dia pulang berarti dia gk gitu mabuk kan? motif:cemburu karena pangkat korban naik terus sedangkan dirinya tidak pernah naik menurutku sih mungkin mr watson juga lah yang merancang pesta kecil2an ini pada mr adamson
CMIIW udah bener.. tinggal kurang sedikit lagi tambahin kronologi kapan dia bunuh Mr. Adamson.. ayo~~ayo~~codenya sekalian~~ |
|
| |
Rabbit_Doubt Case Solver
Reputation : 10 Jumlah posting : 473 Lokasi : Haah?
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Mon Oct 22, 2012 7:24 pm | |
| um mungkin gini waktu dia pulang dia sengaja naik kereta karena tau ada yang liat dia tapi dia sebenarnya turun tepat di kamarnya mr adamson nah di kamar itu dia nunggu si mr adamson masuk lalu melakukan "aksi"nya code saya kurang hobi kak |
|
| |
Rima Newbie
Age : 30 Reputation : 0 Jumlah posting : 159
| |
| |
indiana jones Case Solver
Reputation : 1 Jumlah posting : 178 Lokasi : ddearosa'os omgatiggrau
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Sat Oct 27, 2012 4:56 pm | |
| 2.60.40.2.10.38.40.12.2.4.42.24.2 bilangan prima pertama dari bilangan ini kan 2... mungkin mnunjukkan org kedua yg keluar |
|
| |
Rima Newbie
Age : 30 Reputation : 0 Jumlah posting : 159
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Sat Oct 27, 2012 6:27 pm | |
| - indiana jones wrote:
- 2.60.40.2.10.38.40.12.2.4.42.24.2
bilangan prima pertama dari bilangan ini kan 2... mungkin mnunjukkan org kedua yg keluar bukan gitu.. Hint: - Spoiler:
code gak menunjukkan nama pelaku
|
|
| |
Rabbit_Doubt Case Solver
Reputation : 10 Jumlah posting : 473 Lokasi : Haah?
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Fri Nov 16, 2012 5:26 pm | |
| clue untuk mecahin kode apa? aku lemah di kode |
|
| |
Unbelieve Newbie
Reputation : 0 Jumlah posting : 11
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Fri Nov 16, 2012 11:24 pm | |
| maaf sebelumnya jdi code nunjukin apa kalo bukan nama pelaku nya ? |
|
| |
Blue Mafioso
Age : 30 Reputation : 7 Jumlah posting : 1983 Lokasi : Di kamar kost
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Sat Nov 17, 2012 12:03 am | |
| minta clue tentang code dong |
|
| |
Rima Newbie
Age : 30 Reputation : 0 Jumlah posting : 159
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Mon Nov 19, 2012 9:09 am | |
| - Unbelieve wrote:
- maaf sebelumnya jdi code nunjukin apa kalo bukan nama pelaku nya ?
sesuatu yang akan berlanjut di part 2.. maaf beribu-ribu maaf, saya ada salah ketik di kode. tapi gak semuanya kok.. buat yang nanya clue, aku bingung mau ngasih clue apaan, soalnya yang di atas udah jelas banget. kode ini sederhana kok, gak usah dipikir rumit-rumit. ya udah, aku tambahin lagi. - Spoiler:
satu titik itu tidak penting, yang penting itu malah dua titik.
sekali lagi saya minta maaf.. |
|
| |
Blue Mafioso
Age : 30 Reputation : 7 Jumlah posting : 1983 Lokasi : Di kamar kost
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Mon Nov 19, 2012 9:23 am | |
| 2.6.40.2.10.38.40.12.2.4.42.24.2 code sederhana mungkin di pisah dulu kali ya coba dulu segini 2 6 4 0 2 1 3 8 4 0 1 2 2 4 4 2 2 4 2 di jadiin huruf b f d b a c h d a b b d d b b d b segitu dulu ada yang benar? |
|
| |
Rima Newbie
Age : 30 Reputation : 0 Jumlah posting : 159
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Mon Nov 19, 2012 9:32 am | |
| |
|
| |
Blue Mafioso
Age : 30 Reputation : 7 Jumlah posting : 1983 Lokasi : Di kamar kost
| |
| |
Rima Newbie
Age : 30 Reputation : 0 Jumlah posting : 159
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Mon Nov 19, 2012 7:07 pm | |
| |
|
| |
Blue Mafioso
Age : 30 Reputation : 7 Jumlah posting : 1983 Lokasi : Di kamar kost
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Tue Nov 20, 2012 9:56 am | |
| |
|
| |
Rima Newbie
Age : 30 Reputation : 0 Jumlah posting : 159
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Thu Nov 22, 2012 10:52 pm | |
| aku kasih clue lagi deh.. clue : - Spoiler:
Matematika
|
|
| |
Rabbit_Doubt Case Solver
Reputation : 10 Jumlah posting : 473 Lokasi : Haah?
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Sun Nov 25, 2012 3:38 pm | |
| mungkin angkanya di tambah dulu baru di jadiin huruf? gini? h f c l e d h d f
ini berapa lapis? |
|
| |
TxT Agent
Age : 27 Reputation : 21 Jumlah posting : 694 Lokasi : Osaka
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] Sun Nov 25, 2012 4:18 pm | |
| 2.6.40.2.10.38.40.12.2.4.42.24.2
0 3 12 0 4 11 12 15 0 2 13 8 0
1 4 13 1 5 12 13 16 1 3 14 9 1
A D J A E L M P A C N I A
ADAM J EL PACNIA
AKU DAPAT NYA GINI GMANA ? ITU DARI HASIL KONVERT KE BIL PRIMA.LALU DI PAJUKAN SATU.SAYA LUPA APA NAMANYA.... |
|
| |
Sponsored content
| Subyek: Re: Detective Harry [Part 1] | |
| |
|
| |
|