13 Oktober 2012
Di suatu Villa yang cukup damai terdapat 6 orang yang sedang berlibur disana. Aris, Mitsuhide, Sani, Melin, Winda, dan Eko. Mereke berjalan bersama mengguanakan kendaraan Eko. kesana dengan gembira, tanpa mereka sadari akan terjadi sesuatu yang mengerikan terjadi.
Sesampainya disana mereka mengemas dikamar mereka masing-masing. setelah berkemas mereka kembali keruangan tengah vila tersebut dan berbincang-bincang sambil bersantai.
"Hey kalian gimana bisnis lu pade ?," kata Eko.
"Hahaha kita tetap melangsa Ko," jawab Mitsu.
"Haha kalian dari dulu tidak ada perubahan sama sekali. Lihatlah aku aku org kaya yang terkenal dengan karya novel ku," ujar Eko.
"Hey hentikan pembicaraanmu, itu sangat mengganggu tau," jawab Mitsuhide agak marah.
"Haahahah," ujar Eko.
"Bajingan akan ku pukul kau brengsek," ujar Sani.
"Hey sudah sudah....," ujar Melin dan Winda yg menarik-menarik lengan Sani.
"Brengsek akan kubunuh kau suatu saat," ujar Mitsu.
"Hey aris kau jangan diam saja," ujar Sani.
"Ahh.... i..iya sudahlah kalian jangan bertengkar," jawabnya agak ragu.
"Haha baiklah aku akan melanjutkan kembali novel ku, tidak seperti kalian yg pengangguran," jawab Eko dengan wajah yg sombong.
"Pergilah ke neraka kau brengsek," ujar Sani.
"Sudah san dia juga kan yg traktir kita kesini,"ujar Winda dengan wajah merayu.
Pertengkaran pun berhenti dan kami kembali akrab bicara satu sama lain.
"Oh yaa san gimana hanphone ku sudah benar ?," kata Aris.
"Ohh tenang cuma perlu sedikit perbaikan lagi kok.
"Terima kasih san atas bantuannya.
"gx apa kok, senang membantu. Ohh ya Winda katanya Aris suka kamu lohh, dia kemarin curhatin semuanya, haha
"Wahh yang benar," jawab Winda dengan suara manisnya.
"Ehh ti..tid..tidak kok, Win. ak..aku ti..dak bicara gitu kok,, hehe," kata Aris sambil gugup.
"Emmh boong ahh Aris jangan minder ama cewe donk, nanti gx dpet jodoh lohh
.
"Ahahaha iya Ris biasa ajja," ujar Melin.
"Ahh jadi malu nihh, aku ke kamar dulu yaa... bye," kata Winda sambil meninggalkan tempat duduk nya.
"Win kamu gak pake kalung mu yaa ?," ujar Aris yang terlihat gugup.
"Cieee Aris perhatian sama Winda hahahah....,"kata semua yg ada d sana.Namun Winda hanya tersenyum dan kembali ke langkah kakinya.
"Ahh aku juga masak dulu ahh buat ntar siang," ujar melin.
"Aku juga mau tidur ahh sebentar," ujar Aris sambil meninggalkan tempat duduknya.
"Baiklah sepertinya kita berdua yang tinggal disini," ujar Sani.
"Iya
Setelah beberapa menit kemudian.
"Aku ke kamar dulu yaa shu," ujar Sani.
"Aku juga ahh aku ke dapur dulu, kasian Melin gak ada yg nemenin.
"Ahh lu ngomong ajja takut sendirian kan ?.
"Haha iya,, iya,,
20 menit kemudian
"Wahh pada kemana ini, pada gak ada," ujar Melin yang sedang membawa mie untuk di berikan kepada Eko dengan tujuan agar Eko melupakan atas kejadian yang barusan.
Namun diluar dugaan, setelah Melin masuk ke kamar Eko dia melihat bayangan hitam dari jendela luar. Melin mencoba mengejar bayangan tersebut namun tidak melihat apa2. Tetapi ketika Merlin melihat kebawah meja Eko, tempat d mana Eko menulis novel. Ia melihat Eko terbujur kaku dengan seutas tali d lehernya dan korban terlihat seperti bekas di seret menuju dekat jendela. Dan d temukan kunci mobil korban yang di duga bermerek Mitsubishi di tengah ruangan tersebut.
"Ada apa ini ?," ujar Mitsu sambil tergesa gesa karena mendengar teriakan Melin.
"A..a..da apa shu ?," ujar Aris yang datang menghampiri kamar korban karena mendengar yg sama.
"Hey kenapa teriak teriak ?," ujar Sani yg baru datang ke kamar korban.
"Hey kenapa ini, kenapa kalian diam saja cepat lapor polisi."ujar Winda dgn napas terengah2 dan panik.
Beberapa saat kemudian setelah kedatangan polisi.
"Ada apa ini," ujar polisi tsb.
"Kasus pembunuhan pak," ujar Winda.
"baiklah kita periksa, cepat.
Tiba-tiba keluarlah dari dalam mobil seorang pria yg tampak gagah dgn penampilan menawan. Beberapa dari wajah tersangka sejenak terkaget dan tercenganga. Karena dia adalah Detective Zett San.
"Salam kenal anak muda namaku :tampan:Zett San. Ada kasus lagi yaa.
"I...i...i yaa tuan Zett," kata Winda.
"Hemmh baiklah karena perjalanan ini cukup jauh aku butuh istirahat sejenak, dan kasus ini kuserahkan pada para polisi itu.
Beberapa tersangka kembali tenang sejenak.
"Heyy aku pinjam kamar kalian yaa
.
"Ohh yaa silahkan tuan Zett," ujar Mitshu.
Zett san pun meninggalkan TKP dan tidur sejenak di dalam kamar.
Pertanyaannya :
- Apakah yang sebenarnya terjadi. Urutkan kronologinya.
- Gambaran Villa:
atau
https://2img.net/r/ihimg/photo/my-images/9/petax.jpg/Jika kalian ingin bertanya dipersilahkan