First topic message reminder :

3 hari yang lalu, tepat nya 18 April 2011. Telah terjadi bunuh diri di sebuah rumah. korban bernama "agus" (47). korban mati dengan menggantung dirinya di dalam kamar. korban di perkirakan meninggal pada pukul 04.00 WIB. kondisi ruangan kamar korban terlihat seperti biasa, tidak ada bekas perkelahian. Korban adalah seorang pengusaha kecil yang baru saja mulai naik daun, tetapi sikap angkuh dan sombong mulai terlihat pada dirinya.
Pada saat kejadian, di rumah korban terdapat 3 orang. "Yani" (45) istri korban, "Gusti" (17) anak korban dan "Parjo" (40) adik korban.

alibi :

Yani
Saat kejadian sedang tidur bersama gusti karena gusti sedang terkena penyakit DBD.

Gusti
Saat kejadian juga sedang tidur bersama ibu nya, karena tidak dapat bergerak banyak.

Parjo
Saat kejadian sedang tidur di kamar tamu, ketika itu kaki nya sedang di gips karena kecelakaan lalu lintas 3 bulan yang lalu.


motif :

Yani
Sang Suami selalu menyiksa nya lantaran sering tidak menemani nya tidur dan lebih sering tidur bersama anaknya dan korban juga tidak pernah memberikan uang belanja.

Gusti
Kesal terhadap sang ayah karena selalu menyiksa ibu nya dan tidak pernah memberikan biaya untuk sekolahnya.

Parjo
Sakit hati karena selama 3 bulan tinggal bersama korban tidak pernah di anggap seperti tamu, malah di anggap sebagai pengemis

Baiklah para detektif, silahkan menganalisa
boleh meng introgasi tersangka dan lokasi.

apa keterangan dokter itu bisa dipercaya?
apa malamnya korban disuguhin sesuatu? atau minum sesuatu?

Hiruma wrote:

apa keterangan dokter itu bisa dipercaya?
apa malamnya korban disuguhin sesuatu? atau minum sesuatu?

bisa, karena memang seperti itu hasil pemeriksaan dari pihak kedokteran.
dari hasil introgasi pada pukul 12 malam Parjo menonton tv bersama korban..
ketika itu istri korban membuat kan kopi untuk Parjo dan korban..
yang membawanya adalah Gusti menggunakan nampan..

pukul 1 malam Parjo, Yani dan Gusti telah tidur. Itu hasil introgasi para tersangka ketika terakhir kalinya bersama korban.

ran-chan wrote:

jangan2 case ini betulan sang korban bunuh diri karena kalah judi..dari td petunjuk kayakx mirip2 semua antar calon tersangka..
jadi bukti mungkin adalah sidik jari d tali itu bgmn..

apa sampai di sini aja deduksi 2 orang detektif DAM??
2 orang detektif DAM udah menyatakan positif bunuh diri..

di tali di temukan sidik jari korban, Parjo dan Yani. karena tali yang di gunakan untuk membunuh korban adalah tali yang di pergunakan untuk menimba air dari sumur.

tidak sulit mengetahui apakah korban gantung diri itu benar2 bunuh diri atau dibunuh.

dokter biasanya akan melihat apakah ephiglotis (tekak) patah atau tidak

jika ephiglotis patah maka itu memang bunuh diri. patahnya ephiglotis akan menghambat jalan keluar udara dari dalam tubuh. jadi korban gantung diri adalah karena respirasi terhambat

jika ephiglotis tidak patah korban dibunuh dengan cara lain

pertanyaannya: ephiglotis korban patah atau tidak?

pelakunya adalah yani, sebelumnya dia telah menaruh obat tidur di minuman korban lalu memberikan kopi itu ke korban dan kopi satunya ke parjo, dgn bgtu dia bs memastikan bahwa korban meminum kopi itu, bukan parjo,
lalu saat ibunya telah tertidur, yani menyelinap ke kamar korban sambil membawa tali, mengikatkan pada kipas angin, lalu memasukkan kepala korban yg tertidur ke lubang tali(cukup dgn sedikit mengangkat kepala korban.
lalu tinggal memutar kipas angin, maka tali akan terbelit dan semakin terangkat hingga akhirnya korban tergantung, setelah korban tergantung, kipas angin dimatikan, lalu kursi dibuat seolah" ditendang kebelakang oleh korban.

Hiruma wrote:

pelakunya adalah yani, sebelumnya dia telah menaruh obat tidur di minuman korban lalu memberikan kopi itu ke korban dan kopi satunya ke parjo, dgn bgtu dia bs memastikan bahwa korban meminum kopi itu, bukan parjo,
lalu saat ibunya telah tertidur, yani menyelinap ke kamar korban sambil membawa tali, mengikatkan pada kipas angin, lalu memasukkan kepala korban yg tertidur ke lubang tali(cukup dgn sedikit mengangkat kepala korban.
lalu tinggal memutar kipas angin, maka tali akan terbelit dan semakin terangkat hingga akhirnya korban tergantung, setelah korban tergantung, kipas angin dimatikan, lalu kursi dibuat seolah" ditendang kebelakang oleh korban.

salah..kan yang bawa kopi itu si Gusti bukan Yani..

Adiatma Sidarta wrote:

tidak sulit mengetahui apakah korban gantung diri itu benar2 bunuh diri atau dibunuh.

dokter biasanya akan melihat apakah ephiglotis (tekak) patah atau tidak

jika ephiglotis patah maka itu memang bunuh diri. patahnya ephiglotis akan menghambat jalan keluar udara dari dalam tubuh. jadi korban gantung diri adalah karena respirasi terhambat

jika ephiglotis tidak patah korban dibunuh dengan cara lain

pertanyaannya: ephiglotis korban patah atau tidak?

nice dit..
epiglotis korban patah.. (dari penjelasan lo itu yah)

Hiruma wrote:

pelakunya adalah yani, sebelumnya dia telah menaruh obat tidur di minuman korban lalu memberikan kopi itu ke korban dan kopi satunya ke parjo, dgn bgtu dia bs memastikan bahwa korban meminum kopi itu, bukan parjo,
lalu saat ibunya telah tertidur, yani menyelinap ke kamar korban sambil membawa tali, mengikatkan pada kipas angin, lalu memasukkan kepala korban yg tertidur ke lubang tali(cukup dgn sedikit mengangkat kepala korban.
lalu tinggal memutar kipas angin, maka tali akan terbelit dan semakin terangkat hingga akhirnya korban tergantung, setelah korban tergantung, kipas angin dimatikan, lalu kursi dibuat seolah" ditendang kebelakang oleh korban.

emg kipasnya seberat apa koq bs nahan berat tubuh korban?

biarpun saat menarik tali korban diangkat oleh pelaku, setelah selesai menarik tali kipas akan menerima gaya berat dari korban sehingga kipas akan terangkat dan tubuh korban akan jatuh.
akan logis klo setelah ditarik dgn kipas tali dikaitkan ke beton ato besi, tp itu jelas2 menunjukkn triknya

oh, salah nulis, pelakunya gusti, itu maksudku td, selebihnya sama..

nah, klo ephiglotis patah kemungkinan ada 2:
bunuh diri atau ditekek (bhsa indonya apa y?)

gak cukup pke tangan, minimal tali

klo tny bekas tali g ad gunanya coz korban digantung itu aja udh menyebabkn bekas tali d leher, g bs jd pegangan

Adiatma Sidarta wrote:

Hiruma wrote:

pelakunya adalah yani, sebelumnya dia telah menaruh obat tidur di minuman korban lalu memberikan kopi itu ke korban dan kopi satunya ke parjo, dgn bgtu dia bs memastikan bahwa korban meminum kopi itu, bukan parjo,
lalu saat ibunya telah tertidur, yani menyelinap ke kamar korban sambil membawa tali, mengikatkan pada kipas angin, lalu memasukkan kepala korban yg tertidur ke lubang tali(cukup dgn sedikit mengangkat kepala korban.
lalu tinggal memutar kipas angin, maka tali akan terbelit dan semakin terangkat hingga akhirnya korban tergantung, setelah korban tergantung, kipas angin dimatikan, lalu kursi dibuat seolah" ditendang kebelakang oleh korban.

emg kipasnya seberat apa koq bs nahan berat tubuh korban?

biarpun saat menarik tali korban diangkat oleh pelaku, setelah selesai menarik tali kipas akan menerima gaya berat dari korban sehingga kipas akan terangkat dan tubuh korban akan jatuh.
akan logis klo setelah ditarik dgn kipas tali dikaitkan ke beton ato besi, tp itu jelas2 menunjukkn triknya

yep..
kalo kipas di putar otomatis tubuh akan ikut bergerak sehingga menyebabkan kipas ikut bergerak..
sehingga kemungkinan besar kipas akan copot dari langit-langit..

clue "tali yang di potong"

udah d sebutin di post sebelumnya

Hiruma wrote:

oh, salah nulis, pelakunya gusti, itu maksudku td, selebihnya sama..

masih salah..

Hiruma wrote:

oh, salah nulis, pelakunya gusti, itu maksudku td, selebihnya sama..

sama aja. emg yg dpake kipas tenaga gajah? narik tubuh seberat itu jls g kuat klo pke kipas.

mw bukti? silahkan dcoba

Adiatma Sidarta wrote:

nah, klo ephiglotis patah kemungkinan ada 2:
bunuh diri atau ditekek (bhsa indonya apa y?)

gak cukup pke tangan, minimal tali

klo tny bekas tali g ad gunanya coz korban digantung itu aja udh menyebabkn bekas tali d leher, g bs jd pegangan

yang pasti bekas ikatan tali itu ada..kan di awal dah di bilang, gantung diri, otomatis ada bekas tali di leher, ga perlu di bilang lagi..

Quote :

Gusti
Saat kejadian juga sedang tidur bersama ibu nya, karena tidak dapat bergerak banyak.

dia sakit tp kok malah bawa minuman? gak istirahat?

Hiruma wrote:

Quote :

Gusti
Saat kejadian juga sedang tidur bersama ibu nya, karena tidak dapat bergerak banyak.

dia sakit tp kok malah bawa minuman? gak istirahat?

tidak dapat byk bergerak bukan berarti ga ad gerak sama sekali kan..

kemungkinan besar dia dibunuh duluan kan...
kalo diliat, kemungkinan besar dia dibunuh saat tidur...

bisa aja, dia dicekik atau ditutup mukanya dengan bantal untuk membuat dia tidak bisa bernafas...

mengenai pelaku kemungkinan besar ini kerja kelompok...
karena berdasarkan keterangan dari para calon tersangka tidak ada yg bisa melakukan sendiri...

jadi pelakunya yg mungkin ya GUSTI dan YANI...

RyanFabre wrote:

kemungkinan besar dia dibunuh duluan kan...
kalo diliat, kemungkinan besar dia dibunuh saat tidur...

bisa aja, dia dicekik atau ditutup mukanya dengan bantal untuk membuat dia tidak bisa bernafas...

mengenai pelaku kemungkinan besar ini kerja kelompok...
karena berdasarkan keterangan dari para calon tersangka tidak ada yg bisa melakukan sendiri...

jadi pelakunya yg mungkin ya GUSTI dan YANI...

masih salah..

ada bekas luka tidak di mulut korban bagian dalam?

Hiruma wrote:

ada bekas luka tidak di mulut korban bagian dalam?

contohnya?

coba jawab

Pelakunya adalah anaknya sendiri, Gusti.
dari keterangan tinggi kamar korban 300 cm, kemudian panjang tali 100 cm, tinggi korban 171 cm, dan tinggi kursi 40 cm. Tinggi sandaran 30 cm tidak dipakai lagi karena tidak mungkin dijadikan alat pijakan

tinggi ruangan - tinggi pijakan
300 - 40 = 260 cm
260 cm - tinggi pelaku
260 - 171 = 89 cm
jadi tinggi pelaku yang naik ke pijakan dengan langit-langit = 89 cm.
rata-rata panjang kedua tangan manusia dewasa kurang lebih 100 cm berarti masing2 50 cm.
89 - 50 cm = 39 cm
jadi tinggi langit2 dengan tangan korban ketika diangkat ke atas adalah 39 cm.
ditambah lagi panjang tangkai kipas angin dengan langit2. anggap saja tangkai kipas angin sepanjang 30 cm.
jadi dari ukuran tinggi pelaku itu sangat memungkinkan untuk mengikatkan tali ke tangkai kipas angin
Mengapa pelakunya bukan Parjo, karena waktu penyembuhan patah kaki yang digips berkisar antara 6-10 minggu berarti lebih 2 bulan.

karena di kamar tidur, mungkin saja diam2 korban mengikat leher korban, sebelumnya korban diberi obat tidur terlebih dahulu sehingga korban tidak menyadarinya.
tali yang digunakan panjang lebih dari 100 cm dililitkan di kipas angin. ujung yang satunya dijulurkan ke bawah pintu kemudian pelaku menyalakan kipas angin. Biasanya kipas angin seperti itu ada pengatur frekuensi putarannya. Kipas angin disetel ke yang paling lambat. kipas angin yang berputar mempermudah pelaku untuk menarik korban. (seperti menimba sumur ).
ketika korban sudah berada di atas dan ukuran kaki korban telah mencukupi dari pijakan, pelaku mematikan kipas angin, dan menunggu korban meninggal. setelah korban meninggal pelaku mengikat tali tersebut di kipas angin kemudian memotong sisa tali yang digunakan untuk menarik korban, dan menjatuhkan kursi.
Korban tidak jatuh karena kipas angin kuat menahan tubuh korban. Terbukti banyak kasus gantung diri yang ditemukan talinya masih terikat di kipas angin langit2 rumahnya tapi mayatnya tidak terjatuh

maaf, kalau masih salah

Akabane wrote:

coba jawab

Pelakunya adalah anaknya sendiri, Gusti.
dari keterangan tinggi kamar korban 300 cm, kemudian panjang tali 100 cm, tinggi korban 171 cm, dan tinggi kursi 40 cm. Tinggi sandaran 30 cm tidak dipakai lagi karena tidak mungkin dijadikan alat pijakan

tinggi ruangan - tinggi pijakan
300 - 40 = 260 cm
260 cm - tinggi pelaku
260 - 171 = 89 cm
jadi tinggi pelaku yang naik ke pijakan dengan langit-langit = 89 cm.
rata-rata panjang kedua tangan manusia dewasa kurang lebih 100 cm berarti masing2 50 cm.
89 - 50 cm = 39 cm
jadi tinggi langit2 dengan tangan korban ketika diangkat ke atas adalah 39 cm.
ditambah lagi panjang tangkai kipas angin dengan langit2. anggap saja tangkai kipas angin sepanjang 30 cm.
jadi dari ukuran tinggi pelaku itu sangat memungkinkan untuk mengikatkan tali ke tangkai kipas angin
Mengapa pelakunya bukan Parjo, karena waktu penyembuhan patah kaki yang digips berkisar antara 6-10 minggu berarti lebih 2 bulan.

karena di kamar tidur, mungkin saja diam2 korban mengikat leher korban, sebelumnya korban diberi obat tidur terlebih dahulu sehingga korban tidak menyadarinya.
tali yang digunakan panjang lebih dari 100 cm dililitkan di kipas angin. ujung yang satunya dijulurkan ke bawah pintu kemudian pelaku menyalakan kipas angin. Biasanya kipas angin seperti itu ada pengatur frekuensi putarannya. Kipas angin disetel ke yang paling lambat. kipas angin yang berputar mempermudah pelaku untuk menarik korban. (seperti menimba sumur ).
ketika korban sudah berada di atas dan ukuran kaki korban telah mencukupi dari pijakan, pelaku mematikan kipas angin, dan menunggu korban meninggal. setelah korban meninggal pelaku mengikat tali tersebut di kipas angin kemudian memotong sisa tali yang digunakan untuk menarik korban, dan menjatuhkan kursi.
Korban tidak jatuh karena kipas angin kuat menahan tubuh korban. Terbukti banyak kasus gantung diri yang ditemukan talinya masih terikat di kipas angin langit2 rumahnya tapi mayatnya tidak terjatuh

maaf, kalau masih salah

deduksi yang bagus..tapi masih salah

luka akibat tertekan oleh gigi..

tidak ada

ini memang suatu pembunuhan, suatu pembunuhan berncana dari TIGA ORANG yaitu Yani, Gusti, dan Parjo. Peristiwa pembunuhan bermula saat Kopi disajikan ke Parjo dan ke Krbn yaitu Agus, sebelumnya sebuah obat tidur sdh di masukkan ke dlm kopi, sedang utk Parjo tdk diberikan. Setelah krbn tertidur bunuh diri rekayasa dibuat, Tali sumur digunakan, dililitkan ke kepala korbn dan tali di ikat ke atas kipas, ujung tali yg tersisisa dipegang erat oleh Parjo utk menjaga keseimbangan agar kipas tdk jatuh ke bawah, saat kipas dijalankan OTOMATIS badan krbnpun ikut berputar, dgn begitu badannya terangkat ke atas sementara itu, badannya ditopang oleh Gusti n Yani dri bawah, sampai di atas korbn krn sakit otomatis akan terbangun dan terciptalah sperti bunuh diri, dan tali tdi yg tersisa dipotong dgn sebelumnya di ikat di kipas tsb. Selebihnya bunuh diri rekayasa tdi dirapikan sblm kedatangan org luar.