DETECTIVE AND MAFIA
Silakan mendaftar atau masuk untuk mengakses forum Detective and Mafia.


-Terima Kasih-
DETECTIVE AND MAFIA
Silakan mendaftar atau masuk untuk mengakses forum Detective and Mafia.


-Terima Kasih-
DETECTIVE AND MAFIA
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

DETECTIVE AND MAFIA

Mens Vincit Omnia
 
IndeksIndexGalleryLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
Selamat datang di forum Detective and Mafia, silakan perkenalkan diri
di Perkenalan member baru agar resmi menjadi member Detective and Mafia
Selamat datang di DAM
Silakan baca petunjuk, peraturan dan tata cara bermain forum
Di sini sebelum melakukan aktivitas di forum

Share
 

 File 4 : Mysticism in a Murder

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
Pilih halaman : Previous  1, 2
PengirimMessage
Dark666


File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 Contri10


Reputation : 1
Jumlah posting : 87

File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 Empty
PostSubyek: File 4 : Mysticism in a Murder   File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 I_icon_minitimeSun Apr 22, 2012 3:22 pm

First topic message reminder :

Awalnya Yukai berniat langsung menuju ke kota kelahirannya, kota Pierre, setelah berwisata mengunjungi situs kuno "The Temple of Brahma-Vana" di kota Fightlesstown sebelum kembali ke kota Kurenai. Namun nasib berkata lain, tas yang berisi uang miliknya malah ketinggalan di angkutan umum yang ia naiki, beruntung seorang teman penduduk lokal yang dikenalnya dalam perjalanan tersebut, yang bernama Abimanyu, menawarkan Yukai untuk singgah dirumahnya selama beberapa hari. Rumah Abimanyu terletak di sebuah desa kecil yang dikelilingi area persawahan sejauh mata memandang di pinggiran kota Fightlesstown yang kehidupan penduduknya sangat dibawah kecukupan. Listrik pun masih belum tersebar dengan baik sehingga di malam hari banyak titik di desa tersebut yang cukup gelap. Keramahan penduduk dan perdamaian di desa tersebut seakan membuat Yukai tak mampu percaya bahwa ia akan dihadapkan lagi pada kasus pembunuhan.

Yang terbunuh adalah pak Adiwangsa, istri ibu Parwati, dan juga tetangga Abimanyu. Keponakan-keponakan ibu Parwati dari luar kota yang sudah beberapa tahun tidak bertemu dengan ibu Parwati sudah beberapa hari ini menginap di rumah bibinya. Kasus berawal ketika Abimanyu bersama keponakan-keponakan ibu Parwati yang baru kembali dari nonton menemukan jenazah pak Adiwangsa di kamarnya, terbunuh secara kejam dengan senjata tajam. Sementara itu ibu Parwati ditemukan tertidur dalam lemari kecil yang terkunci dari luar di kamar yang sama. Abimanyu -yang sebenarnya tidak mengetahui tentang DSI maupun DAM- langsung mengabari Yukai via ponsel ketika jenazah ditemukan.

Dua menit kemudian Yukai yang sudah sampai di lokasi langsung mencoba mengetahui jam kematian korban dengan menguji rigor mortis dengan cara standar yaitu mengangkat kelopak mata, menekan rahang, dan dengan lembut menekuk leher dan berbagai sendi tubuh korban. Tubuh korban masih hangat, dan kelopak matanya terasa
mulai mengalami kekakuan meski masih sedikit, sehingga kemudian ia menyimpulkan bahwa korban telah terbunuh 2,5 hingga 3,5 jam sebelumnya. Namun Yukai baru bisa mengorek keterangan dari ibu Parwati keesokan harinya. Keterangan dari ibu Parwati tentang hari kejadian :

Pada hari kejadian pukul 4.20 pm, ia dibantu Santika membuat teh dan kopi untuk diminum bersama keponakan-keponakannya. Kemudian pada pukul 4.40 pm keponakan-keponakannya pun berangkat bersama Abimanyu. Karena merasa mengantuk akhirnya ibu Parwati kemudian memilih tidur. Ia terbangun karena mendengar suara barang didalam kamar dipecahkan, dan ketika itu ia sadar bahwa ia berada di dalam lemari kecil yang memaksa kakinya berada dalam posisi tertekuk. Yang memecahkan barang-barang ternyata adalah sesosok yang hanya bisa ia lihat dari celah lemari yang membatasi jarak pandangnya. Ia tak bisa melihat wajah sosok tersebut karena lampu kamar dimatikan dan satu-satunya sumber cahaya adalah pintu kamar yang setengah terbuka, memberikan suasana remang-remang pada kamar tersebut. Karena kaget dengan apa yang terjadi, ibu Parwati ketika itu reflek berteriak. Sosok itu kemudian berkali-kali menghujamkan entah apa yang dibawanya pada tubuh suami ibu Parwati, diiringi lantunan merdu suara adzan dari masjid di luar. Kemudian, sosok itu duduk di sebuah kursi menghadap korbannya dan membelakangi lemari tempat ibu Parwati terkurung. Dan setelah mata ibu Parwati terbiasa dengan kegelapan, ia bisa melihat punggung sosok berkebaya putih itu, hantu ibunya yang membenci pak Adiwangsa, yang kembali dari alam kubur duduk terdiam dalam posisinya selama 15 atau 20 menit, kemudian mendekati lemari tempat ibu Parwati berada, melakukan sesuatu yang menghasilkan suara ketukan-ketukan pada pintu lemari. Dan itu adalah hal yang terakhir diingat ibu Parwati sebelum ia kembali pingsan bersamaan dengan terciumnya bau sesuatu yang menusuk hidungnya.Pada hari ke-55 puasa ibu Parwati ternyata membuahkan hasil, hantu ibunya datang, melenyapkan orang yang menjadi beban masalah bagi ibu Parwati.

Sementara itu terdapat beberapa saksi yang memperkuat keterangan ibu Parwati, yaitu beberapa bapak yang sebelumnya berada di warung kopi beberapa puluh meter dari rumah ibu Parwati sempat melihat wanita berkebaya putih berjalan-jalan di sekitar rumah ibu Parwati dan kemudian masuk. Para saksi mengatakan kejadian itu mungkin sekitar pukur 6.40 pm karena berbarengan dengan adzan Isya'.

Keterangan tentang masing-masing karakter :

Pak Adiwangsa:


Ibu Parwati:

Keterangan dari Abimanyu tentang alibi keempat keponakan ibu Parwati di hari pembunuhan:

Pada hari kasus terjadi, Abimanyu yang sudah kenal akrab dengan keponakan-keponakan ibu Parwati diajak oleh Bayu menonton penayangan perdana sebuah film yang diputar pada pukul 5.15 pm di sebuah gedung bioskop yang jaraknya sekitar 15 menit berkendara dari rumah ibu Parwati. Yukai tidak ikut, tentu saja, karena jumlah tiket yang dibeli sudah pas. Bayu sudah membeli tiket sejak kemarin sehingga mereka tidak perlu mengantri. Semua keponakan ibu Parwati ikut menonton dan berangkat bersama-sama dari rumah ibu Parwati dengan sepeda motor masing-masing pada pukul 4.40 pm kecuali Tirta. Tirta yang tidak suka genre film yang diputar memilih berjalan-jalan di kota sekitaran bioskop tersebut.

Agni/f:

Santika/f:

Bayu/m:


Tirta/f:

Dark Mousy wrote:


Gini dehh, berkaitan dengan posisi Tirta
yang paling rentan kecurigaan, Ibu Parwati menegaskan bahwa tangan si
pelaku polos, padahal pada punggung tangan kanan Tirta terdapat tanda
lahir sebesar koin, dan pada tangan kirinya terdapat bekas luka. Tirta
juga memiliki 11 tahi lalat di kedua tangannya.

Level : Easy (aku bahkan udah kasih tau gamblang hasil perkiraan kematian korban)


Terakhir diubah oleh Dark Mousy tanggal Sun Apr 22, 2012 6:15 pm, total 2 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down

PengirimMessage
Klauzerafin

Newbie
Newbie
Klauzerafin

Male
Age : 31
Reputation : 0
Jumlah posting : 44
Lokasi : Balamb Garden

File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: File 4 : Mysticism in a Murder   File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 I_icon_minitimeTue Apr 24, 2012 10:05 pm

Jika memang pelakunya lebih dari 1 orang, berarti ada persekongkolan antara Santika dan pelaku lain untuk membunuh pak Adiwangsa,

Santika mengetahui soal kebaya tersebut, saat di hari ke-43 ia merencanakan agar Ibu Parwati melihat sosok ibunya yang berkebaya, dengan kebaya yang mirip namun tidak sama. Dengan ... yang menyamar sebagai sosok ibunya Ibu Parwati.

Lalu di hari ke-50 ia berencana mengambil kebaya asli milik ibunya Ibu Parwati tersebut untuk melakukan pembunuhan Pak Adiwangsa, ia kembali memunculkan sosok wanita berkebaya, ikut melihat sosok berkebaya itu dan meminta kunci kepada Ibu Parwati, tentunya dalam keadaan shock Ibu Parwati dengan mudahnya memberikan kunci tersebut.
Ia mengambil kebaya tersebut dan menyerahkannya kepada ... , dan berkata kepada Ibu Parwati bahwa kebaya tersebut sudah hilang.

untuk bagian yg dikosongkan, aku masih perlu beberapa bukti lagi siapa tepatnya yg membantu Santika :hammer:
Kembali Ke Atas Go down
Dark666


File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 Contri10


Reputation : 1
Jumlah posting : 87

File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: File 4 : Mysticism in a Murder   File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 I_icon_minitimeWed Apr 25, 2012 4:43 pm

Woahhh, bener kata Loki, fatal nihh fatal, warui warui...
Ternyata aku missed bagian itu... -_-
Sebagai gantinya aku kasih clue besar dehh disini :


Di hari ke-55 itu Santika memaksa bibinya berhenti berpuasa karena kesehatan beliau yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan puasa dan karena gula darah ibu Parwati yang sudah jadi lumayan rendah sejak pertengahan puasanya.

Lagi dehh cluenya :

1. Bu Parwati melakukan puasa
2. Dari siapa Yukai mendapat keterangan tentang para ponakan tersebut ?

Once again :
1. Bu Parwati melakukan puasa


Edit :

Loki nanya proporsi tubuh

Semuanya hampir sama yang cewek, selain Santika, Santika rada gemuk
Kalo Bayu, kayak si Madmann gitu lahhh, kalo Yukai, dia imut, kalo Abimanyu, badannya kecil
Kembali Ke Atas Go down
Loki

Expectant
Expectant
Loki

Male
Age : 30
Reputation : 1
Jumlah posting : 34

File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: File 4 : Mysticism in a Murder   File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 I_icon_minitimeWed Apr 25, 2012 9:36 pm

tunggu, waktu yukai dipanggil untuk memeriksa mayat pak adiwangsa itu sekitar jam 8.20 kan ? terus waktu kematian sekitar 2,5 - 3,5 jam yang lalu, ini berarti kematian korban sekitar jam 4.50 - 5.50 pm kan ?

4.40 = para ponakan berangkat ke bioskop, bu parwati tidur
5.40 = adzan magrib
6.40 = adzan isya dan kesaksian bapak" di sekitar situ yang mengatakan melihat sosok berkebaya putih .

berarti pembunuhan terjadi pada saat adzan magrib dong ? File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 973252403 sesuai dengan perkiraan kematian korban oleh yukai . dari data diatas, kejadian pembunuhan seiring dengan adzan . nah jam 5.40 ini lah menurutku pembunuhan terjadi . sedangkan sosok yang diliat bapak" sekitar pada saat adzan isya itu, mungkin adalah si tirta yang ga jelas kemana . dan pada waktu pembunuhan terjadi (menurut saya itu saat adzan magrib), bu parwati kan cuma sadar sebentar, lalu dia pingsan kembali . nah berarti bu parwati ga benar" tau saat adzan apa pak adiwangsa dibunuh kan ?

jadi menurut saya begini :
Spoiler:

nah gimana Dark666 ? udah menyentuh kebenaran case belum ? hampir mati mikir ane ==''
Kembali Ke Atas Go down
Madmann

Newbie
Newbie
Madmann

Male
Reputation : 2
Jumlah posting : 175
Lokasi : Areca Island

File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: File 4 : Mysticism in a Murder   File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 I_icon_minitimeThu Apr 26, 2012 8:48 am

sepertinya lebih baik klo mendengar alibi dari para ponakan dari mereka lansung .
apa itu memungkinkan, dark?
Kembali Ke Atas Go down
Dark666


File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 Contri10


Reputation : 1
Jumlah posting : 87

File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: File 4 : Mysticism in a Murder   File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 I_icon_minitimeThu Apr 26, 2012 2:38 pm

Setelah berdiskusi dengan Madmann , yang berasal dari kota Areca dan saat ini kuliah di Elephant General University di Fightlesstown, dan Loki yang juga berasal dari kota Areca, melalui internet akhirnya 80% misteri pun terpecahkan.
Akhirnya sebelum pulang, Yukai mengumpulkan keempat keponakan ibu Parwati tanpa sepengetahuan ibu Parwati dan Abimanyu dan memulai pertunjukkan analisis. Semua terhenyak mendengar analisa Yukai, hingga akhirnya membuat Santika protes, "Jadi kau mengatakan kami bertiga bersekongkol untuk membunuh pak Adiwangsa ?!"

"Tidak, bukan bertiga", Yukai menghisap rokoknya, "melainkan berempat, jika kita lihat lebih teliti maka kita akan mendapat beberapa hal yang ganjil :

1. Mengapa Bayu mengajak Abimanyu ? ("Pada hari kasus terjadi, Abimanyu yang sudah kenal akrab dengan keponakan-keponakan ibu Parwati diajak oleh Bayu...")
2. Mengapa Bayu meminta semua orang ke toilet sebelum pemutaran film ?
3. Mengapa posisi tempat duduk sangat pas untuk trik ini ? ("Itu bisa dilihat karena tiket yang ia bagikan kepada saudari-saudarinya telah ia beli sejak hari H -2 pemutaran film")
4. Agni keluar 2x dan masuk lagi 2x, namun kenapa Bayu hanya meracau saat Agni kembali dari toilet dan saat Agni keluar lagi dari theatre untuk mengangkat telepon ? (" Sempat meracau karena terganggu oleh Agni saat Agni kembali dari toilet dan saat Agni keluar lagi dari theatre untuk mengangkat telepon.")
5. Kenapa yang jadi sasaran racauan Bayu adalah justru Abimanyu ?

jawabannya adalah, " lanjut Yukai,
" jawaban pertanyaan pertama karena Bayu membutuhkan orang lain untuk dijadikan saksi alibi kalian,
jawaban pertanyaan kedua adalah karena Bayu tidak mau Abimanyu mondar-mandir ke toilet di tengah pemutaran film karena bisa gawat jika Abimanyu menyadari bahwa Agni berubah menjadi Tirta,
jawaban pertanyaan ketiga, jelas karena Bayu sendiri yang telah mengatur tempat duduk saat ia membeli tiket,
dan jawaban pertanyaan keempat dan kelima adalah, untuk mengalihkan perhatian dan arah tatapan mata Banyu supaya tidak menyadari trik bertukar tempat Agni dan Tirta."

"Kebayanya ! Bagaimana dengan kebayanya ?! Tidak mungkin kebaya yang dikenakan saat membunuh masih putih bersih dari darah sehingga tidak mungkin kebaya tersebut dikenakan pada pukul 6.40 ! ", sahut Tirta panik.

"Untuk trik ini, kesaksian yang kalian perlukan dari para tamu di warung kopi tersebut hanyalah bahwa pada jam tersebut mereka 'melihat wanita berkebaya putih', dan bukan 'melihat wanita yang mengenakan kebaya putih milik ibu Parwati' karena toh para bapak tersebut tidak tau bagaimana rupa kebaya ibu Parwati, kesimpulannya kalian pasti telah menyiapkan kebaya putih lain sebelumnya."

Semua terdiam, yang ada hanya keheningan, mereka tau mereka dalam masalah. Lalu, seakan bermaksud memungut serpihan kesempatan lolos yang ada, Bayu memecah keheningan dengan pertanyaannya, "Lalu, bagaimana dengan sosok yang dilihat bibi pada hari ke 43 dan sosok yang dilihatnya bersama Santika ?"

Yukai tersenyum lalu berkata, "Aku sama sekali tidak bisa menemukan trik yang kalian lakukan untuk hal itu, tapi...

itu kalau sosok tersebut memang bagian dari trik kalian kan ?"

"Apa maksudmu ?", sahut Santika

"When you have eliminated the impossible, whatever remains, however improbable, must be the truth", senyum penuh arti tersirat di wajah Yukai ,"sosok yang terlihat di hari ke 43 sudah jelas bukan salah satu dari kalian. Artinya kita memiliki 4 alternatif jawaban yaitu, hantu, yang dengan pisau Ockham kita bisa mengeliminasi kemungkinan ini, atau orang lain yang mengenakan kebaya putih, sekali lagi dengan pisau Ockham, ketiadaan indikasi keterlibatan orang lain membuat kita tidak seharusnya langsung melompat pada kesimpulan ini. Kemungkina lain adalah bahwa ibu Parwati berbohong, ada kemungkinan untuk itu namun, jika kita lihat sejenak keadaan ibu Parwati ketika itu, berpuasa puluhan hari, kurang nutrisi, gula darah menurun, siang hari yang terik, kondisi psikologis yang rapuh karena problematika kehidupan, kesimpulan terbaik dari semua alternatif yang ada adalah bahwa ibu Parwati telah berhalusinasi"

Seakan sudah menyadari tak ada lagi celah mengelak, Santika berbisik lirih, "Benar, sama sekali tidak ada yang salah dari ucapanmu, ketika pertama bibi mengatakan ia melihat sosok nenekku kami menjadi merasa khawatir, kami merasa pastilah itu akibat tekanan batin yang dialaminya. Lalu ketika bibi melihat sosok nenek untuk kedua kalinya saat bersamaku di dapur, pikiran gila ini muncul begitu saja dikepalaku. Andaikan pak Adiwangsa tidak ada, itu akan jauh meringankan bibi, selain itu bibi bisa tinggal dengan keluarga kami. Sekarang, " Santika menghela napas, "apa yang akan kau lakukan pada kami ? melaporkan kami pada polisi ?"

Yukai bisa merasakan mata mereka berempat tertuju padanya, "Aku sudah mendengar tentang kehidupan ibu Parwati dari Abimanyu", kata Yukai, "juga tentang pak Adiwangsa, yahhh, lagipula aku malas dimintai keterangan oleh polisi, selain itu aku juga harus segera pergi dari kota ini".

"Apa maksudmu ? Aku tau kau adalah detektif", erang Bayu.

"Bagimu, aku adalah detektif", sahut Yukai sembari melangkah memunggungi mereka menuju pintu, "bagi orangtuaku, aku adalah anak mereka, bagi teman-temanku, aku adalah sahabat mereka, tapi bagiku, aku hanyalah aku", Yukai menyelesaikan kalimatnya, kemudian menghilang dibalik pintu bersama kepulan asap rokok.



Kitsune Masueru : 0.1 CSP karena menyadari pelaku lebih dari 1 serta urutan tempat duduk.
Madmann : 0.1 CSP karena telah menanyakan pertanyaan penting untuk pemecahan kasus.
Loki : 0.6


Sisanya 0.2 point tidak diberikan pada siapapun karena tidak ada yang menyadari bahwa Bayu juga terlibat dan juga sosok hantu yang dilihat ibu Parwati.


End of Case
Case Solved




CASE CLOSED !




Kembali Ke Atas Go down
Amakaze

Case Solver
Case Solver
Amakaze

Reputation : 11
Jumlah posting : 448

File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: File 4 : Mysticism in a Murder   File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 I_icon_minitimeThu Apr 26, 2012 6:57 pm

Case Solved & Locked
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content





File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: File 4 : Mysticism in a Murder   File 4 : Mysticism in a Murder - Page 2 I_icon_minitime

Kembali Ke Atas Go down
 

File 4 : Mysticism in a Murder

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 2 dari 2Pilih halaman : Previous  1, 2

 Similar topics

-
» Flower of Murder
» Murder In The Ocean
» Little DNA Case File.. 2
» File 5 : The Lost Liberty
» Cara Manual Proteksi File

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
DETECTIVE AND MAFIA :: DAM's Locker :: Solved Case :: Solved Case [Second Years]-